VISI

VISI :

Menjadi berkat bagi semua orang tanpa membedakan suku bangsa, ras dan agama.

Search

KUMPULAN CERITA LEGENDA

Laman ini memuat kumpulan cerita legenda, dibuat berdasarkan pengamatan langsung dan penuturan beberapa saksi di sekitar tempat kejadian.




Foto oleh WB, menggunakan K-TOUCH, H699.Lokasi pesawahan sekitar desa Kunci/Sidareja. (Tampak di ujung, tepat didekat menara SUTET ada gundukan tanah yang lebih dikenal dengan 'TEMIANG')






SIDAREJA PUNYA CERITA

LEGENDA KEMAMANG
Ketika Anda melihat sebuah peta, nampak kota kecil bernama Sidareja. Kota yang secara administratif masuk ke wilayah Kabupaten Cilacap ini, sebelum pemberlakukan otonomi daerah merupakan kota kawedanan (pemerintah dibawah kabupaten dan diatas kecamatan pada masa pemerintahan kolonial Belanda). Daerah yang  terletak di lintasan jalur nasional selatan selatan Bandung – Sidareja – Yogyakarta, Purwokerto – Sidareja – Pangandaran dan Cilacap – Sidareja – Pangandaran. Disamping itu dilintasi jalur selatan kereta api di pulau jawa lengkap dengan transportasi air Sidareja – Cilacap dan Sidareja – Kalipucang.
Sidareja, sebuah daerah yang kaya akan sumber daya alam khususnya produk pertanian padi. Selain bertani padi sebagai produk unggulan, terdapat pula produk palawija, hortikultura dan sebagian masyarakat memiliki pekerjaan di bidang jasa maupun perdagangan. Di ujung barat kota berdiri pabrik investor luar negeri PT Sun Chang Indonesia sementara di dalam kota sendiri sebagai pusat niaga terdapat beberapa kantor perbankan seperti BCA, BNI, Bank Jateng, BRI lengkap dengan ATM. Ditambah dengan Bank lain seperti Bank Danamon, BTPN, beberapa BPR yang belum memiliki ATM. Selain perbankan terdapat pula swalayan terbesar di kota Sidareja, ONO Swalayan dan beberapa minimarket yang sudah tidak asing namanya seperti Alfamart, Indomart dan Yomart. Tidak ketinggalan, di dalam kota Sidareja terdapat Hotel berbintang lengkap dengan air panas dan balai pertemuan. Hotel yang bernama Paradise ini selain sebagai tempat menginap, sering juga digunakan untuk acara pertemuan dari berbagai instansi. Bahkan pernah digunakan untuk tempat perkuliahan program pasca sarjana dari sebuah perguruan tinggi swasta. Di ujung utara terdapat pegunungan pinus dan jati yang merupakan kawasan sumber air alami. Di dalamnya tedapat air terjun yang dijadikan tempat wisata lokal penduduk setempat. Di lereng pegunungan Binangun terdapat sebuah perumahan Wijaya Kusuma Asri yang baru sudah mulai di huni oleh pemiliknya tepat di seba;ah kanan jalan raya Sidareja – Penyarang atau lebih kurang 3 Km kearah utara dari Stasiun Sidareja.Di balik keasrian dan keindahan alam yang memukau, daerah yang masih belum banyak mengalami kerusakan lingkungan dan berbagai polusi ini ternyata memiliki satu kisah legenda yang bagi sebagian besar orang mungkin tidak diketahui.
                Konon sekitar tahun 1970-an di pesawahan yang letaknya tidak terlalu jauh dari stasiun kereta api Sidareja. Lebih tepatnya pesawahan ini terletak sekira 500 meter ke arah barat dari stasiun Sidareja. Di sekitar pesawahan tersebut sering muncul mahluk misterius ‘kemamang’. Bentuk yang dapat dilihat secara kasat mata berbentuk kilatan api berwarna merah kuning kemerahan. Lebih tepatnya seperti obor yang dipakai pada acara pembukaan olimpiade. Mahluk yang muncul secara misterius ini hampir setiap malam berada di sekitar Temiang. Temiang adalah sebuah daratan atau gundukan tanah yang berada di sekitar pertengahan pesawahan. Salah satu saksi sejarah berinisial YB [72 tahun] penduduk di sekitar stasiun Sidareja, ketika penulis memawancarai pada tanggal 29 Agustus 2011 sekira jam 10 malam mengatakan sering melihat mahluk misterius bernama kemamang tersebut. YB mengaku sering melihat mahluk aneh itu tampak sangat jelas berupa seberkas kilatan api berwarna kuning kemerahan dengan liukan mirip tarian ular. Berbeda dengan YB, ketika masih hidup MTW yang bermukim tepat di sebelah timur Temiang pernah mengisahkan pengalaman pribadinya kepada penulis tentang keberadaan mahluk kemamang yang sering berkeliaran di sekitar Temiang. Berbeda dengan YB, MTW mengaku sering melihat mahluk yang misterius bernama kemamang ini saat malam hari dengan wujud seperti lampu obor. Lampu tersebut sering mendekati MTW. Saat dikejar, lampu misterius itu berhenti di sekitar Temiang dan berubah menjadi sesosok kakek berjenggot panjang. Senada dengan MTW, KRS [55], warga kampung yang berjarak sekitar 700 M ke arah timur dari Temiang mengaku pernah melihat mahluk misterius tersebut persis seperti yang dialami MTW. Ketika tahun 1970, wilayah Sidareja masih sangat tertinggal dengan keadaan alam yang asri, belum tersentuh pembangunan yang memadai dan belum memiliki jaringan listrik. Dengan kondisi seperti ini membuktikan bahwa kenampakan mahluk misterius yang bernama kemamang ini hampir dipastikan memiliki kebenaran. Alasannya di sekitar wilayah pesawahan tersebut belum ada penerangan listrik sehingga sangat tidak mungkin jika kenampakan mahluk misterius tersebut sebuah halusinasi pembiasan cahaya lampu.
                Berawal dari cerita yang melegenda tersebut, penulis mencoba membuktikan kebenarannya melalui beberapa penelitian baik membuktikan sendiri ketika malam hari. Hasilnya tidak membuktikan tanda-tanda adanya mahluk kemamang tersebut. Akan tetapi dari hasil wawancara beberapa masyarakat seperti yang diungkapnkan diatas, mengaku pernah melihat kenampakan mahluk tersebut. Benar tidaknya keberadaan mahluk tersebut tidak akan mempengaruhi iman dan percaya kita kepada Tuhan yang telah menciptakan manusia sebagai mahluk yang mulia. Sebagai mahluk mulia yang memiliki akal, pikiran yang sehat tentunya tidak mudah memercayai segala sesuatu yang belum tentu kebenarannya. Terlebih ketika kisah ini ditulis, mahluk yang misterius bernama kemamang tersebut tinggalah kenangan karena tidak pernah lagi memunculkan keberadaannya. Salah satu saksi sejarah YB, mengaku sejak tahun  1990-an tidak pernah lagi melihat kenampakan mahluk misterius bernama kemamang tersebut. Benarkah Kemamang itu ada ? Waktulah yang telah menjawab.
Oleh:WB
290820112400