VISI

VISI :

Menjadi berkat bagi semua orang tanpa membedakan suku bangsa, ras dan agama.

Search

8.3.11

Renungan Harian Nilai Kehidupan - Bandung




WB@2013_Blackberry 9860
MENGALAMI KEMERDEKAAN
Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.
Yohanes 8:36

Tahun 2013 merupakan ulang tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia, tahun ini Indonesia berusia 68 tahun. Usia yang tidak muda lagi melainkan sudah cukup dewasa. Melalui perjalanan perjuangan panjang yang dilakukan oleh para pendahulu pendiri negara ini maka Indonesia bisa berdiri sendiri menjadi sebuah negara yang merdeka. Merdeka dari segala tekanan dan tuntutan negara lain serta merdeka untuk menentukan nasib sendiri. Pertanyaannya apakah kita saat ini sudah bisa menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya? Jika kita mau jujur, tentu ada banyak hal yang perlu dibenahi berkaitan dengan arti kemerdekaan.Harus diakui masih ada beberapa bidang yang belum bisa dikatakan merdeka karena masih dikendalikan oleh negara lain.
Kita harus dimerdekakan dari segala perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Segala bentuk tindakan dosa harus segera ditinggalkan dan kembali kepada jalan yang telah Tuhan tentukan.Hidup mengamalkan serta mempraktikan firman Tuhan merupakan ciri dari murid Kristus (Yohanes 8:31).Dengan jalan demikian maka kita akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu yaitu Anda dan saya (Yohanes 8:32).Kebenaran di dalam diri Yesus Kristus akan memerdekakan kita dari segala sesuatu yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Kita diberi kemampuan untuk tidak lagi melakukan tindakan dosa melainkan hidup seturut dengan kehendak-Nya.
Saat kita percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi serta memberi diri untuk hidup dalam pimpinan-Nya, ini adalah titik awal memperoleh kemerdekaan. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah saat dimana kita mampu hidup sejalan dengan apa yang Tuhan perintahkan, tidak lagi hidup dalam tekanan dosa.Alami kemerdekaan di dalam Yesus Kristus dan terus berjalan bersama Dia. – WB.
Naskah asli versi penulis, dimuat di edisi Juli-Agustus 2013.





MENJELANG JAMAN BARU
Akan terjadi gempa bumi diberbagai tempat,dan akan ada kelaparan.Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru
Markus 13:8B
    Awal April 2012 yang lalu,Aceh dan sekitarnya kembali digoyang gempa.Gempa berkekuatan sekitar 8.4 SR tidak hanya menggoyang Aceh melainkan merambah ke sebagian wilayah Asia.Beberapa hari setelah terjadi gempa tersebut Badan Meteorologi dan Geofisika seperti yang dirilis salah satu surat kabar di Jawa Barat memberikan peringatan agar pulau Jawa bersiap-siap mengalami gempa bumi.Berita ini tentu tidak bisa dipandang sebelah mata.Alasannya adalah sumber berita berasal dari departemen yang memiliki kompetensi di bidang kegempaan.
    Gempa bumi yang kerap terjadi adalah fenomena alam yang bersumber dari aktifitas alam.Tak ada seorangpun yang mampu menahan atau menghalangi aktifitas ini.Meski telah ditemukan alat pendeteksi gempa nyatanya kejadian ini tidak bisa diprediksi.Gempa terjadi sewaktu-waktu tanpa ada tanda-tanda yang lebih jelas.
    Terjadinya gempa jangan hanya sebatas dipandang dari segi ilmu pengetahuan meski hal ini adalah sebuah keharusan.Akan lebih bijak jika memandang peristiwa alam ini berlandaskan firman Tuhan.Markus 13:8B menyatakan Akan terjadi gempa bumi diberbagai tempat,dan akan ada kelaparan.Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.Berdasarkan ayat ini terjadinya gempa bumi diberbagai tempat dan kelaparan adalah awal menjelang jaman baru.Jaman baru yang menjanjikan setiap orang pilihan-Nya memiliki keselamatan dan kehidupan kekal.
    Sementara kita menanti kedatang Yesus untuk kali yang kedua ada baiknya belajar untuk memiliki kepekaan dalam membaca tanda-tanda dari akhir jaman.Meskipun akhir jaman menjadi misteri bagi semua orang setidaknya kita mempersiapkan diri secara lebih baik dan lebih bijak.Songsonglah jaman baru dengan hati yang telah mengalami pembaharuan di dalam diri Yesus Kristus.[WB]
Bahan bacaan Markus 13:3-13
PERENUNGAN : Tanda akhir jaman menjelang zaman yang baru telah terlihat yaitu  pertikaian antar bangsa,gempa bumi dan kelaparan! [ayat 8]
PENERAPAN : Bersiaplah menyambut jaman yang baru ! [ayat 9-11]

Naskah asli versi penulis
Dimuat di edisi Juli-Agustus 2012
Masih ada naskah yang lain,segera beli bukunya di toko buku rohani di kota Anda!

TEPAT SASARAN
Dan dalam pemberitaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat, dimana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar, yang telah diletakkan orang lain,
Roma 15:20
            
    Sejumlah jemaat gereja A yang terdiri dari beberapa keluarga mendadak berpindah ke gereja B. Hanya karena didanai oleh gereja B untuk mewujudkan impiannya memiliki gedung kebaktian maka sejumlah jemaat tersebut melakukan perpindahan keanggotaan gereja secara ’bedol kampung’. Kisah nyata ini terjadi sekitar tahun 1993 tepatnya sekitar 5 kilometer dari rumah tempat tinggal orangtua saya. Kebetulan saya adalah salah satu jemaat gereja A yang memilih untuk memisahkan diri dari mereka dan memilih bergereja di gereja lain.Sebuah ironi, gereja yang seharusnya duduk bersama saling bahu-membahu mewartakan injil kerajaan kepada mereka yang belum mengenal Tuhan malah berebut jiwa. Salah satu alasan yang memicu terjadinya ’berebut jiwa’ ini adalah karena tidak tepat sasaran dalam mewartakan injil kerajaan Allah. Injil kerajaan Allah yang lebih tepat diberitakan kepada mereka yang belum mengenal Tuhan malahan diberitakan kepada mereka yang sudah mengenal Tuhan.
                Berkaca dari kisah diatas setidaknya kita dapat mengambil pelajaran berharga agar tidak melakukan tindakan yang sama. Jika memiliki kepekaan dalam melihat keadaan di sekitar lingkungan kita tinggal, saat ini masih banyak diantara mereka yang belum tersentuh hatinya mengenal injil kerajaan Allah. Banyak diantara mereka yang masih tertutup hatinya untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Tugas kita adalah menjadi pewarta injil kerajaan Allah kepada mereka yang belum mengenal Tuhan.
                Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengabarkan injil kerajaan Allah kepada mereka yang belum mengenal Tuhan salah satunya adalah melalui kehidupan nyata keseharian kita. Kehidupan keseharian kita harus mencerminkan nuansa dari kerajaan Allah.Kerajaan Allah harus dihadirkan dalam kehidupan keseharian kita. Kehadiran kerajaan Allah yang ditandai salah satunya adalah hidup dalam kasih Kristus yang diejawantahkan melalui hidup saling mengasihi kepada semua orang tanpa melihat status sosial, ras maupun tingkat pendidikan. Dengan jalan demikian maka kehadiran kita menjadi berkat bagi orang lain sehingga memudahkan untuk menjangkau mereka.[WB]
               

Bahan renungan Roma 15:14-21
PERENUNGAN :
Kepada siapa seharusnya kita mewartakan injil ?
PENERAPAN :
Putuskan hari untuk terus mewartakan injil dimulai dari lingkungan terdekat !
  
sudah dimuat pada edisi Sept-Okt 2011.
dapatkan tulisan terbaru yang lain dalam edisi cetak dengan membeli buku renungan di toko buku rohani di kota anda.
  
 
MILIKI BELAS KASIHAN
Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu:dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Lukas 10:33

Seorang pemuda sebut saja namanya Lukas. Dengan muka yang berbinar-binar menceritakan pengalaman yang baru saja dialami. Ketika dalam perjalanan pulang dari tempat kerja, di sekitar jalan Asia Afrika kota Bandung, Lukas melihat seorang Bapak yang sedang mendorong sepeda motor. Bapak tersebut melambaikan tangannya kepada para pengguna jalan dengan harapan ada yang mau menolongnya. Ironisnya tak ada satupun orang yang mempedulikan lambaian tangan Bapak itu. Di tengah rasa penasaran, Lukas menepikan kendaraan dan segera mendekati Bapak yang sedang mendorong sepeda motor. Dengan segera Bapak tersebut meminta sejumlah uang untuk sekedar membeli bensin karena sepeda motor yang ditumpangi kehabisan bensin. Tanpa berpikir panjang, Lukas memberikan sejumlah uang dan memberi tahu SPBU terdekat.
Nilai inspiratif dari kisah diatas adalah berkaitan dengan sikap hati. Lukas dengan segala kesadarannya melakukan tindakan mulia yaitu memiliki hati yang berbelas kasihan. Sikap Lukas adalah gambaran nyata dari orang yang memiliki belas kasihan dan peduli kepada sesama. Ketika peristiwa itu terjadi, banyak orang yang lalu lalang dan melihat lambaian tangan Bapak tersebut. Tetapi tak satupun orang yang tergerak hatinya untuk sekedar menanyakan atau menawarkan bantuan. Berbeda dengan Lukas yang melakukan tindakan nyata yaitu menolong orang tersebut.
Jika kita mau membuka mata dan telinga, di sekitar kita saat ini banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Munculnya beragam masalah sosial yang ada di sekitar kita adalah bukti bahwa mereka sedang membutuhkan pertolongan Tuhan melalui diri kita. Miliki belas kasihan diawali dari kepekaan dalam membaca masalah sosial yang sedang mengemuka. Bagaimanapun juga mereka adalah sesama kita yang berhak mendapat pertolongan dari Tuhan. [WB]
Baca Lukas 10:25-37
P1 : Apa yang menjadi kendala seseorang sulit untuk memiliki rasa
belas kasihan ?
P2 : Tunjukkan rasa belas kasihan Anda kepada mereka yang sedang
membutuhkan melalui tindakan nyata !

sudah dimuat pada edisi mei-juni 2011.
dapatkan tulisan terbaru yang lain dalam edisi cetak dengan membeli buku renungan di toko buku rohani di kota anda.