VISI

VISI :

Menjadi berkat bagi semua orang tanpa membedakan suku bangsa, ras dan agama.

Search

8.3.11

Renungan SIANG -Yogyakarta




ARTIKEL







BERAKAR DI DALAM TUHAN

Oleh : Wahyu Barmanto



PENDAHULUAN

Semua tumbuhan baik yang habitatnya di darat, air bahkan di dasar laut tidak akan bertumbuh secara normal atau sempurna bila tidak memiliki akar yang baik dan sempurna. Akar memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan. Fungsi dari akar sendiri diantaranya : menyerap air untuk membantu proses fotosintesis khususnya pada tumbunan hijau atau berklorofil. Di bagian lain akar berfungsi sebagai penahan agar tumbuhan tetap kokoh dan kuat. Meminjam istilah di bidang bangunan, akar adalah fondasi yang sangat menentukan kuat tidaknya bangunan tersebut. Dengan demikian tidak ada satupun tumbuhan bisa hidup dan mengalami pertumbuhan secara baik dan sempurna bila tidak memiliki akar yang baik.

Kekristenan sangat menekankan pentingnya pertumbuhan. Pertumbuhan menjadi salah satu tolak ukur dan indikator seorang Murid Kristus. Artinya jika dalam diri seseorang belum mengalami pertumbuhan secara rohani, sebutan Murid Kristus tidak berlaku bagi dirinya. Pertumbuhan kerohanian seseorang tercermin dari buah – buah yang dihasilkan. Buah – buah yang dimaksud adalah buah – buah Roh Kudus antara lain : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (Galatia 5 : 22 – 23). Di saat seseorang mampu mengaktulisasikan buah – buah roh tersebut dalam kehidupannya maka sebutan Murid Kristus layak disandangnya. Seperti ada tertulis : “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." (Yohanes 15 :8).

Untuk dapat bertumbuh dengan baik dan sempurna langkah yang paling tepat adalah berakar di dalam Tuhan. Berakar di dalam Tuhan adalah memiliki hubungan yang harmonis dengan Tuhan dan sesama, bersikap rendah hati dan terlibat dalam pekerjaan-Nya. Adapun langkah – langkah yang perlu dilakukan agar bisa berakar di dalam Tuhan adalah :

1. MEMILIKI KEDISIPLINAN DALAM HIDUP

Hidup disiplin adalah kunci utama untuk meraih sebuah kesempurnaan. Disiplin yang disarankan adalah disiplin dalam berdoa secara pribadi (saat teduh), belajar Firman Tuhan dan yang paling penting adalah beribadah/ bersekutu bersama saudara seiman. Latihlah diri Anda mulai dari hari ini untuk meluangkan waktu setiap hari secara berkesinambungan. Berikanlah waktu untuk Tuhan setiap hari sesuai dengan waktu yang menurut Anda terbaik. Seorang atlet bisa meraih puncak kesuksesan dan memaksimalkan potensi dalam dirinya karena memiliki kedisiplinan yang tinggi untuk terus berlatih. Demikian juga dengan orang percaya, bila terus menerus melatih dirinya untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi maka akan mengalami pertumbuhan yang baik dan sempurna. Rasul Paulus sendiri berujar : “Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.”

(1 Timotius 4 : 8)

Dengan kata lain, disaat seseorang melatih diri atau mendisiplinkan diri untuk beribadah maka sama halnya sedang mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik karena memperoleh sesuatu yang kekal.

2. BERSIKAP RENDAH HATI

Memiliki sikap rendah hati hanya bisa dipahami dan dilakukan bila dalam diri seseorang menyadari bahwa apa yang dimilikinya adalah anugerah dari Tuhan semata. Bila hari ini kita bisa bernafas, memiliki badan yang sehat, keluarga yang lengkap, pekerjaan dan yang paling penting adalah memperoleh keselamatan di dalam Yesus. Ini adalah anugerah terbesar yang sebenarnya kita tidak layak menerima akan tetapi oleh karena kasih-Nya kita layak menerimanya. Bersikap rendah hati adalah sikap yang paling tepat dan mutlak untuk dimiliki oleh kita. Seperti ada tertulis : “Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4 : 6)

3. TERLIBAT DALAM PELAYANAN

Yesus datang ke dunia untuk melayani semua umat manusia berdosa tanpa melihat status sosial, suku bangsa dan warna kulit. Ini adalah teladan baik yang harus diikuti oleh semua pengikut-Nya termasuk kita. Melibatkan diri dalam pelayanan sederhananya adalah memiliki beban dan mau berkontribusi untuk mendukung pekerjaan Tuhan melalui apa yang kita mampu dan miliki. Anda seorang pemusik, bermusiklah untuk kemuliaan nama Tuhan. Anda seorang ibu rumah tangga, jadilah ibu rumah tangga yang bisa melayani semua anggota keluarga dengan baik. Apapun profesi kita, mari pergunakan untuk melayani Tuhan dengan mengenakan Kasih Kristus sebagai dasarnya. Seperti Firman-Nya : “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. “ (1 Petrus 4 : 10)

KESIMPULAN

Salah satu indikator dan tolak ukur Murid Kristus adalah mengalami pertumbuhan rohani. Pertumbuhan rohani hanya didapat ketika seseorang hidup berakar di dalam Tuhan. Langkah yang perlu dilakukan adalah : memiliki kedisiplinan dalam hidup, bersikap rendah hati dan terlibat dalam pelayanan. [WB]

(Naskah asli versi penulis)

Dari berbagai sumber.

Sudah dimuat di Renungan Siang.



HIDUP DALAM BERKAT TUHAN

Oleh : Wahyu Barmanto


Tidak ada seorangpun yang hidup di dunia ini tidak ingin diberkati oleh Tuhan. Semua orang pasti ingin hidup dalam berkat Tuhan atau hidup di berkati oleh Tuhan. Sayangnya, masih ada persepsi yang kurang tepat untuk mengartikan ‘Berkat Tuhan’. Persepsi berkat menurut pandangan orang di luar Tuhan sangat berbeda dengan berkat yang Firman Tuhan katakan. Persepsi orang di luar Tuhan atau lebih umum orang dunia, mengartikulasikan ‘berkat’ adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan nilai materi yang tinggi misalnya : uang, permata, emas, logam mulia atau sederetan mobil mewah. Tolak ukur dari berkat adalah sesuatu yang nampak secara kasat mata. Orang yang memiliki banyak uang, permata dan barang berharga lainnya atau yang lebih akrab disebut orang kaya dikategorikan sebagai orang yang banyak berkat atau diberkati. Tanpa disadari kita sering memuji seseorang katakanlah kawan lama. Ketika bertemu kawan lama yang tadinya miskin dan mendadak menjadi orang kaya, kalimat yang sering diungkapkan adalah “ Selamat ya, Anda sekarang banyak berkat”. Persepsi ini secara tidak sadar sudah terpatri dalam pikiran sebagian besar orang. Jika materi menjadi tolak ukurnya, apakah orang yang hidup serba kekurangan atau keterbatasan secara materi tidak diberkati oleh Tuhan ? Sejak awal penciptaan manusia, Tuhan memberkati manusia (Adam) secara berkelimpahan terutama secara materi (lihat Kejadian 2 : 8 – 15). Dengan demikian setiap orang telah diperlengkapi Tuhan dengan berkat yang telah ditetapkan sesuai kehendak-Nya.

Berikut adalah langkah – langkah yang harus dilakukan oleh seseorang agar hidup dalam berkat Tuhan ?
PERTAMA, HIDUP PENUH DENGAN UCAPAN SYUKUR.
Ucapan syukur yang paling sederhana adalah menerima dengan tulus dan ihklas setiap keadaan yang terjadi dalam perjalanan waktu kehidupan kita. Awali setiap pagi dan setiap saat akan melakukan semua pekerjaan dengan sebuah kalimat atau doa ucapan syukur kepada Tuhan. Jika kita perhatikan, khususnya di kitab Perjanjian Baru, Rasul Paulus setiap memulai menulis suratnya pasti diawali dengan ucapan syukur. Memulai segala sesuatu dengan ucapan syukur akan membuka atmosfer kerohanian kita berbeda. Karenanya berkat – berkat surgawi akan dicurahkan dalam kehidupan kita. Sederhananya, hidup dalam ucapan syukur memampukan kita untuk hidup sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan dan memuliakan nama-Nya. Seperti doa ucapan syukur Paulus untuk jemaat di Filipi : “Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah. (Filip 1 : 9 – 11)

KEDUA, MENCUKUPKAN DIRI DENGAN APA YANG ADA.
Berapapun penghasilan Anda jangan pernah mengeluh dan merasa kurang. Setiap orang telah ditetapkan oleh Tuhan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan kehendak-Nya. Hindari sikap membandingkan diri sendiri dengan orang lain dengan tujuan yang salah, misalnya Anda merasa iri dengan tetangga karena memiliki penghasilan yang jauh diatas Anda. Belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada. Orang yang diberkati adalah orang yang hidup dalam segala kecukupan. Hidup dalam kecukupan terwujud ketika seseorang mampu mengukur diri sendiri dengan segala kemampuan yang dimiliki. Jika saat ini hanya mampu untuk makan di pedagang kaki lama, janganlah memaksa untuk makan di restoran berbintang lima. Jika saat ini hanya mampu memiliki sepeda, janganlah memaksa untuk mendapatkan sepeda motor dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran Firman Tuhan atau dengan beragam alasan lain yang tidak masuk di akal. Menghindari gaya hidup ‘konsumerisme’ adalah langkah yang paling tepat. Seperti Firman Tuhan yang mengatakan : “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan”. (Filipi 4 : 11)

KETIGA, MEMBERI PERSEMBAHAN UNTUK PEKERJAAN TUHAN.
Memberi persembahan untuk pekerjaan Tuhan adalah langkah yang harus dilakukan agar hidup diberkati oleh-Nya. Ketika sedang memberi untuk pekerjaan Tuhan sama artinya sedang menabur. Semakin sering atau semakin banyak menabur maka semakin sering dan banyak pula menuainya “Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga “. (2 Korintus 9 : 6). Rajin – rajinlah memberi persembahan di gereja atau tempat pelayanan pekerjaan Tuhan lainnya sesuai dengan yang Tuhan inginkan. Jangan pernah menahan bila Tuhan menginginkan Anda memberi lebih karenanya Tuhan akan memberkati secara berkelimpahan.

KESIMPULAN
Berkat Tuhan tidak hanya di ukur dari materi yang kelihatan, anugerah keselamatan yang kita terima ketika menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi adalah Berkat Tuhan yang sangat besar dan tidak ternilai harganya. Hilangkan persepsi yang mengatakan bahwa orang yang diberkati adalah mereka yang memiliki materi atau kekayaan yang berlimpah. Semua orang yang telah memperoleh keselamatan di dalam Yesus adalah orang yang diberkati oleh Tuhan. Keselamatan di dalam Yesus akan membawa seseorang hidup benar sesuai ajaran Firman Tuhan dan berlimpah berkat surgawi karena telah berada di dalam kerajaan-Nya yaitu hidup dalam kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus”. (Roma 14 : 17). [WB].

(Naskah asli versi penulis).
Dari berbagai sumber.
Telah dimuat di Renungan Siang.