VISI

VISI :

Menjadi berkat bagi semua orang tanpa membedakan suku bangsa, ras dan agama.

Search

26.1.12

Renungan Harian YOBEL - Bandung


Bahan bacaan:
Lukas 12 :22-34

MENGAPA HARUS KUATIR ?
Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya !
Lukas 12:28

                Menjalani kehidupan seperti jaman sekarang ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Persaingan di dunia usaha maupun kerja semakin ketat. Jika tidak jeli dalam membaca situasi tidak menutup kemungkinan akan mengalami kegagalan, akibatnya memicu lahirnya rasa ‘kuatir’. Kuatir secara sederhana diartikan keadaan yang menggambarkan seseorang yang dilingkupi perasaan takut secara berkepanjangan.
                Jauh sebelumnya, Tuhan Yesus telah memperlengkapi para murid-Nya untuk tidak kuatir akan segala sesuatu termasuk dalam hal makan dan minum yang menggambarkan dari kehidupan manusia. Tuhan Yesus akan menjamin kehidupan para murid-Nya termasuk kita dengan melimpahkan berkat secara berkelimpahan. Syarat untuk memperoleh berkat Tuhan adalah mencari Kerajaan-Nya (ayat 31). Mencari Kerajaan-Nya adalah mencari kehendak-Nya dan hidup sejalan dengan rencana Tuhan. Artinya setiap segi kehidupan kita harus mengedepankan prinsip dan nilai-nilai kebenaran yang berpusat pada firman Tuhan. Firman Tuhan merupakan ukuran tertinggi kebenaran atau hukum tertinggi dalam kerajaan Allah. Oleh karenanya segala sesuatu yang kita lakukan harus berpusat kepada firman Tuhan.
                Sejauh ini,apa yang menjadi penyebab rasa kuatir dalam diri Anda ? Bila saat ini yang menjadi sumber rasa kuatir Anda adalah berkaitan dengan masalah pekerjaan atau usaha. Lakukan perubahan dalam tata cara melakukan pekerjaan atau usaha. Ubahlah kebiasaan lama yang menjadi penghalang berkat Tuhan. Terapkan prinsip dan nilai kebenaran firman Tuhan dalam pekerjaan atau usaha. Sebisa mungkin berlaku jujur dalam bekerja atau berusaha maupun ketika membangun relasi dengan orang lain. Yang tidak kalah pentingnya adalah terapkan dasar yang kuat yaitu kasih kristus dalam segi kehidupan kita. Ketika kita mampu menerapkan prinsip dan nilai kebenaran firman Tuhan dalam pekerjaan atau usaha sama artinya sedang menghadirkan Kerajaan-Nya dalam kehidupan kita. Buah dari melakukan tindakan ini adalah kehidupan kita akan diberkati baik berkat secara rohani maupun jasmani. Mengapa harus kuatir ? Tuhan akan mencukupkan segala sesuatu yang kita perlu. Percayalah ! [WB]

Bahan bacaan :
Lukas 11:33-36

PERGUNAKAN MATA DENGAN BIJAK !
Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik,teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat,gelaplah tubuhmu
Lukas 11:34

                Pak Yusuf salah seorang pemilik show room mobil di kota Bandung harus rela mengalami kerusakan salah satu matanya. Berawal dari ketidakhati-hatian dalam bekerja, Pak Yusuf mengalami kecelakaan kerja yang mengabibatkan salah satu retina matanya mengalami kerusakan. Akibatnya salah satu mata Pak Yusuf tidak berfungsi secara normal dan mengalami kebutaan. Suatu sore saya berkesempatan bincang-bincang dengan Pak Yusuf berkenaan dengan kondisi kesehatan mata. Setelah berbincang sekian lama terangkum sebuah pernyataan :”Jaga baik-baik mata Anda, jangan sampai kaya saya !” Saya harus kehilangan kesempatan untuk melihat secara normal karena salah satu mata saya mengalami kebutaan.
                Alkitab mencatat, mata adalah pelita tubuh. Salah satu fungsi pelita adalah memberi terang. Jika pelita tubuh kita yaitu mata menjadi gelap maka seluruh tubuh akan mengalami kegelapan. Di jaman sekarang ini, banyak sarana yang dapat membuat mata kita rusak. Kebanyakan nonton TV, main game atau internetan merupakan sarana yang dapat merusak mata kita. Belum lagi dampak dari tontonan yang kurang mendidik, secara tidak langsung akan mempengaruhi alam bawah sadar kita. Bila dibiarkan, maka akan melahirkan tindakan yang kurang terpuji dan tidak memuliakan nama Tuhan. Di sadari ataupun tidak, dampak dari melihat tontonan yang kurang baik akan berpengaruh pada pola pikir dan tingkah laku. Semakin banyak melihat tontonan yang kurang baik dengan sendirinya memicu lahirnya pola pikir dan tingkah laku yang kurang terpuji. Baik dan tidaknya perilaku seseorang salah satunya ditentukan oleh mata.
                Kisah Pak Yusuf diatas setidaknya memberi peringatan kepada kita untuk berhati-hati dalam mempergunakan mata. Jangan sampai nanti menyesal karena kelalain dalam menjagawa dan merawat mata dengan baik. Selagi mata kita masih sehat, jaga dan rawatlah dengan baik. Pergunakan mata dengan bijak sehingga kita mampu melihat kebesaran dan kemuliaan karya Tuhan dalam kehidupan kita. [WB]


Naskah asli versi penulis
Dimuat di edisi No.5 Tahun II/Februari 2012