Bahan bacaan:
Lukas 12 :22-34
MENGAPA HARUS KUATIR ?
Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok
dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang
yang kurang percaya !
Lukas 12:28
Menjalani
kehidupan seperti jaman sekarang ini tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan. Persaingan di dunia usaha maupun kerja semakin ketat. Jika tidak jeli
dalam membaca situasi tidak menutup kemungkinan akan mengalami kegagalan,
akibatnya memicu lahirnya rasa ‘kuatir’. Kuatir secara sederhana diartikan
keadaan yang menggambarkan seseorang yang dilingkupi perasaan takut secara
berkepanjangan.
Jauh
sebelumnya, Tuhan Yesus telah memperlengkapi para murid-Nya untuk tidak kuatir
akan segala sesuatu termasuk dalam hal makan dan minum yang menggambarkan dari
kehidupan manusia. Tuhan Yesus akan menjamin kehidupan para murid-Nya termasuk
kita dengan melimpahkan berkat secara berkelimpahan. Syarat untuk memperoleh
berkat Tuhan adalah mencari Kerajaan-Nya (ayat 31). Mencari Kerajaan-Nya adalah
mencari kehendak-Nya dan hidup sejalan dengan rencana Tuhan. Artinya setiap
segi kehidupan kita harus mengedepankan prinsip dan nilai-nilai kebenaran yang
berpusat pada firman Tuhan. Firman Tuhan merupakan ukuran tertinggi kebenaran
atau hukum tertinggi dalam kerajaan Allah. Oleh karenanya segala sesuatu yang
kita lakukan harus berpusat kepada firman Tuhan.
Sejauh
ini,apa yang menjadi penyebab rasa kuatir dalam diri Anda ? Bila saat ini yang
menjadi sumber rasa kuatir Anda adalah berkaitan dengan masalah pekerjaan atau
usaha. Lakukan perubahan dalam tata cara melakukan pekerjaan atau usaha.
Ubahlah kebiasaan lama yang menjadi penghalang berkat Tuhan. Terapkan prinsip
dan nilai kebenaran firman Tuhan dalam pekerjaan atau usaha. Sebisa mungkin berlaku
jujur dalam bekerja atau berusaha maupun ketika membangun relasi dengan orang
lain. Yang tidak kalah pentingnya adalah terapkan dasar yang kuat yaitu kasih
kristus dalam segi kehidupan kita. Ketika kita mampu menerapkan prinsip dan
nilai kebenaran firman Tuhan dalam pekerjaan atau usaha sama artinya sedang
menghadirkan Kerajaan-Nya dalam kehidupan kita. Buah dari melakukan tindakan
ini adalah kehidupan kita akan diberkati baik berkat secara rohani maupun
jasmani. Mengapa harus kuatir ? Tuhan akan mencukupkan segala sesuatu yang
kita perlu. Percayalah ! [WB]
Bahan bacaan :
Lukas 11:33-36
PERGUNAKAN MATA DENGAN BIJAK !
Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu
baik,teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat,gelaplah tubuhmu
Lukas 11:34
Pak Yusuf salah seorang pemilik
show room mobil di kota Bandung harus rela mengalami kerusakan salah satu
matanya. Berawal dari ketidakhati-hatian dalam bekerja, Pak Yusuf mengalami
kecelakaan kerja yang mengabibatkan salah satu retina matanya mengalami
kerusakan. Akibatnya salah satu mata Pak Yusuf tidak berfungsi secara normal
dan mengalami kebutaan. Suatu sore saya berkesempatan bincang-bincang dengan
Pak Yusuf berkenaan dengan kondisi kesehatan mata. Setelah berbincang sekian
lama terangkum sebuah pernyataan :”Jaga
baik-baik mata Anda, jangan sampai kaya saya !” Saya harus kehilangan
kesempatan untuk melihat secara normal karena salah satu mata saya mengalami kebutaan.
Alkitab mencatat, mata adalah
pelita tubuh. Salah satu fungsi pelita adalah memberi terang. Jika pelita tubuh
kita yaitu mata menjadi gelap maka seluruh tubuh akan mengalami kegelapan. Di
jaman sekarang ini, banyak sarana yang dapat membuat mata kita rusak.
Kebanyakan nonton TV, main game atau internetan merupakan sarana yang dapat
merusak mata kita. Belum lagi dampak dari tontonan yang kurang mendidik, secara
tidak langsung akan mempengaruhi alam bawah sadar kita. Bila dibiarkan, maka
akan melahirkan tindakan yang kurang terpuji dan tidak memuliakan nama Tuhan.
Di sadari ataupun tidak, dampak dari melihat tontonan yang kurang baik akan
berpengaruh pada pola pikir dan tingkah laku. Semakin banyak melihat tontonan
yang kurang baik dengan sendirinya memicu lahirnya pola pikir dan tingkah laku
yang kurang terpuji. Baik dan tidaknya perilaku seseorang salah satunya
ditentukan oleh mata.
Kisah Pak Yusuf diatas
setidaknya memberi peringatan kepada kita untuk berhati-hati dalam
mempergunakan mata. Jangan sampai nanti menyesal karena kelalain dalam
menjagawa dan merawat mata dengan baik. Selagi mata kita masih sehat, jaga dan
rawatlah dengan baik. Pergunakan mata dengan bijak sehingga kita
mampu melihat kebesaran dan kemuliaan karya Tuhan dalam kehidupan kita. [WB]
Naskah asli versi penulis
Dimuat di edisi No.5 Tahun II/Februari 2012