Bahan bacaan Pengkotbah 3:1-15
SEMUA ADA WAKTUNYA
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada
waktunya.
Pengkotbah 3:1
Memasuki tahun 2012,Tuhan mengijinkan
saya melanjutkan pendidikan pascasarjana (S2) dalam bidang pendidikan kristen
di sebuah sekolah Tinggi Teologi di kota Bandung. Sebagai seorang mahasiswa,
saat paling tidak menyenangkan adalah ketika harus berburu waktu menyelesaikan
tugas-tugas kuliah.Saya kuliah, sambil bekerja sebagai guru di sekolah dan guru
les di rumah siswa, jadi bisa kebayang capeknya minta ampun. Mikirin kuliah dan
juga mikirin pekerjaan. Pada waktu awal kuliah, saya merasa sangat berat
menjalani kehidupan ini. Hari demi hari saya coba jalani, belajar untuk
menerima kenyataan dan belajar menikmati waktu yang ada.Saat tulisan ini
dibuat, saya sudah memasuki semester 3,saya harus bersabar agar bisa mengikuti perkuliahan dengan baik dan
berhasil meraih gelar magister pendidikan kristen.
Seluruh kehidupan, termasuk aktivitas manusia, adalah bagian dari sebuah
siklus yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Tuhan memiliki kuasa dan hak penuh
dalam mengendalikan segala yang ada di dunia ini. Walaupun manusia merindukan
sesuatu yang lebih dari itu, akan tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa.
Mengapa demikian? Jawabannya sangat sederhana, manusia hanya mahluk terbatas,
tidak memiliki kekuatan melawan segala sesuatu. Terlebih melawan kekuatan dan
kekuasaan Tuhan.
Manusia harus puas mendapat sedikit kebahagiaan yang bisa diperolehnya
sementara dia terlibat dalam siklus kejadian yang tak ada henti-hentinya. Kehidupan manusia adalah sebuah perjalanan waktu yang terus berjalan. Tak
ada satupun orang yang bisa menghentikannya.Dalam perjalanan tersebut, banyak
waktu yang diisi dengan beragam sukacita namun tidak sedikit yang harus
menerima dukacita. Suka dan duka adalah bagian dari proses pembelajaran.
Tujuannya agar kita memiliki pemikiran bijak dan hidup takut akan Tuhan. Untuk
itu jalani setiap waktu yang ada dengan baik, penuh sukacita dan tetap
bersandar pada pimpinan Tuhan. – WB
ada waktu dimana kita harus bersuka, ada waktu
dimana kita harus berduka, semua terjadi atas kehendak tuhan.
Bahan bacaan Matius 16:13-20
PENGAKUAN PRIBADI
Maka jawab Simon Petrus:”Engkau adalah Mesias,Anak Allah yang hidup!”
Matius 13:16
Ketika Yesus bersama dengan
murid-murid, tiba-tiba Yesus menanyakan pertanyaan secara pribadi kepada
Petrus. Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Petrus mengakui
Yesus. Jawaban menakjubkan keluar dari mulut Petrus “Maka jawab Simon Petrus:”Engkau adalah Mesias,Anak Allah yang hidup!”(ayat
16). Jawaban ini mencerminkan pengakuan Petrus berkenaan dengan Yesus. Bagi
Petrus, Yesus bukan sekedar guru melainkan Mesias, Anak Allah yang hidup.
Sebagai bentuk penghargaan atas
pengakuan Petrus,Yesus menguraikan pernyataan Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. (ayat 18).
Yesus menyebut murid-Nya itu "Petrus" (Dalam bahasa Yunani “Petros”, artinya
sebuah batu kecil), namun Ia melanjutkan dengan mengatakan "di atas batu
karang ini (Yunani ”Petra”, yaitu batu karang yang sangat besar atau tebing
batu) Aku akan mendirikan jemaat-Ku," maksudnya: Ia akan mendirikan gereja
(jemaat-Nya) di atas pengakuan Petrus yang kokoh.
Pengakuan adalah sesuatu yang sangat penting. Itu sebabnya Yesus menanyakan
berulang-ulang tentang dirinya dimata para murid. Tujuannya untuk memastikan
keseriusan dan kesungguh-sungguhan murid-murid dalam mengikut Dia.Mungkin Anda
sudah cukup lama menjadi seorang kristen,namun perlu adanya pengakuan yang
sungguh-sungguh.Pengakuan yang membuktikan iman kita kepada Yesus.Iman bukan
sebatas percaya melainkan harus diwujudkan dalam perbuatan nyata. Pengakuan
bukan sebatas pada ucapan melainkan diwujudkan dengan perilaku yang baik
sebagai bukti bahwa kita adalah pengikut Kristus yang sejati. Pengikut Kristus
yang taat dan setia melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup kita..
– WB.
PENGAKUAN TIDAK
SEBATAS DIUCAPAN MELAINKAN HARUS DIWUJUDKAN DALAM TINDAKAN NYATA.
Naskah asli versi penulis, sudah dimuat di edisi Desember 2013.
Temukan tulisan lainnya dengan membeli Renungan Berkat seharga Rp.3000,00 perbuku.
Pemesanan hubungi :
Redaksi Renungan Berkat
Jalan Bandengan Selatan No. 41B
Telepon 021 - 691 3046 47
Jakarta Barat